NEWS DETAIL

  1. Galery Kegiatan
  2. Maulid Nabi Muhammad SAW: Jejak Sejarah dan Makna Spiritualitas

Maulid Nabi Muhammad SAW: Jejak Sejarah dan Makna Spiritualitas

by | Sep 30, 2025

Maulid Nabi Muhammad SAW adalah perayaan yang sangat penting bagi umat muslim diseluruh dunia. Perayaan ini menandai kelahiran Nabi Muhammad SAW, yaitu pada tanggal 12 Rabiulawal 571 Masehi di kota Makkah. Tahun kelahirannya juga disebut Tahun Gajah. Disebut Tahun Gajah karna saat menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW, ada peristiwa penyerbuan pasukan Raja Abrahah yang menggunakan gajah ingin menghancurkan ka’bah. Peristiwa tersebut terjadi pada 12 Muharram 571 Masehi.

peringatan kelahiran Baginda Rasulullah SAW itu sudah diperingati sejak ribuan tahun yang lalu. Ada beberapa teori yang menyertainya, antara lain:
Kalangan Dinasti Ubaid (Fathimi) di Mesir yang beraliran Syiah Ismailiyah (Rafidhah) memulai perayaan Maulid Nabi pada 362-567 hijriah. Saat itu, perayaan Maulid Nabi hanya dilakukan sebagai salah satu perayaan saja.
Maulid Nabi berasal dari kalangan ahlus sunnah oleh Gubernur Irbil di wilayah Irak, Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri. Dalam riwayatnya, sang gubernur mengundang para ulama, ahli tasawuf, ahli ilmu, dan seluruh rakyatnya, serta memberikan hidangan, hadiah, hingga sedekah kepada fakir miskin sebagai bentuk merayakan Maulid Nabi.

Teori lain menyebutkan bahwa peringatan Maulid Nabi diadakan pertama kali oleh Sultan Shalahuddin Al Ayyubi atau Muhammad Al Fatih. Tujuannya untuk meningkatkan semangat jihad kaum Muslimin, selama masa Perang Salib melawan kaum Salibis dari Eropa dan merebut Yerusalem.

Peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW diiringi dengan kejadian-kejadian yang luar biasa. Diantaranya adalah padamnya api sesembahan orang-orang Majusi. Api tersebut padam setelah ratusan tahun menyala tanpa pernah padam. Saat kelahiran Nabi, istana kisra yang berdiri mewah tiba-tiba terguncang. Kerajaan yang kerap bertindak zalim itu hancur, sebanyak 14 bangunan istana roboh. Kelahiran Nabi itu seakan memberikan peringatan akan datangnya kehancuran bagi kebatilan.

Imam Jalaluddin al-Suyuti menyebut, memperingati Maulid merupakan amalan baik jika diisi dengan hal-hal yang diridhoi Allah. Seperti, membaca Al-Qur’an, shalawat, dan pengajian. Sejalan dengan itu, Imam Ibnu Hajar al-Asqalani menyebut peringatan Maulid juga sebagai cara mengenang kelahiran orang yang paling dicintai Allah SWT.

(Red. Arini Hidayati)