Dalam konteks pendidikan modern, pendidik dituntut untuk menjalankan peran yang lebih dari sekadar penyampai informasi. Pembelajaran yang efektif tidak hanya berorientasi pada penguasaan pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan karakter, sikap, dan nilai yang akan menjadi fondasi peserta didik dalam menjalani kehidupan. Oleh karena itu, guru perlu merancang proses pembelajaran yang mampu menghadirkan keseimbangan antara transfer knowledge dan transfer value.
Pertama, pendidik perlu memastikan bahwa setiap materi yang disampaikan memiliki relevansi nilai. Pengetahuan yang tidak terhubung dengan makna sering kali hanya berhenti pada tataran kognitif dan tidak memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan peserta didik. Dengan mengaitkan materi pelajaran pada realitas kehidupan, nilai moral, etika, dan tanggung jawab sosial, guru dapat membantu siswa memahami bahwa ilmu bukan hanya untuk diketahui, tetapi juga untuk diamalkan.
Kedua, guru perlu hadir sebagai teladan nilai dalam proses pembelajaran. Transfer value tidak akan efektif apabila pendidik tidak mencerminkan nilai-nilai tersebut dalam perilaku sehari-hari. Keteladanan menjadi medium paling kuat dalam membentuk karakter peserta didik, karena nilai yang dilihat dan dialami lebih mudah tertanam daripada nilai yang hanya diucapkan.
Ketiga, strategi pembelajaran harus didesain untuk mendorong interaksi reflektif. Diskusi, studi kasus, proyek sosial, dan aktivitas kolaboratif dapat digunakan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis sekaligus membangun kesadaran nilai. Tugas guru adalah memastikan bahwa proses pembelajaran tidak berhenti pada mencari jawaban benar, tetapi juga mempertanyakan “mengapa” dan “untuk apa” pengetahuan itu digunakan.
Akhirnya, guru perlu menanamkan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Ketika pengetahuan dan nilai dipadukan, pembelajaran menjadi lebih bermakna, relevan, dan mampu membentuk peserta didik menjadi pribadi yang berintegritas. Dengan demikian, peran guru tidak hanya menghasilkan individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara moral dan sosial.







